Kamis, 30 Mei 2013

SMA KATOLIK RAJAWALI MENGHARUMKAN NAMA SULAWESI SELATAN


SMA KATOLIK RAJAWALI MENGHARUMKAN NAMA SULAWESI SELATAN DI DUNIA INTERNASIONAL.

Prestasi SMA Katolik Rajawali kian membanggakan Sulawesi selatan umumnya dan khususnya kodya Makassar, setelah 3 (tiga) tahun terakhir dari 2010 hingga 2012  berhasil meraih medali emas, perak dan perunggu dalam olimpiade sains nasional.   Pada bulan Januari 2013 kembali mengirimkan siswanya  Ryan V Kartiko untuk  mengikuti  olimpiade  Fisika Asia Pasifik ((APhO = Asian Physics Olympiade. Olimpiade ini berlangsung dari tanggal 11 sampai 19 Januari 2013 di Kazakstan, yang diikuti oleh 20 negara dari   Asia Pasifik.
Berikut hasil bincang-bincang tim Chara Magazine dengan Ryan beberapa waktu lalu.
Saya baru mulai aktif lomba pas masuk SMA pak dan yang paling mendukung saya itu orangtua, mereka bilang lomba itu membantu mengasah mental dan membuat saya semakin punya semangat juang. Kata mereka kelak akan berguna nanti.
Awalnya pas baru masuk SMA iseng coba ambil fisika utk mapel olimpiade, tapi lama kelamaan malah jadi suka sama pelajaran itu. Saya tetap belajar pelajaran yang lain, kalau ada waktu sisa baru saya belajar materi olimpiade lagi.   Kalau masalah pengaturan waktu belajar di rumah, saya belajar waktu malam hari,jam setengah 8 sudah mulai, biasanya sih kalau lagi semangat bisa sampai jam 11 setengah 12, saya lebih cenderung baca buku konsep kemudian kerja latihan soal-soal.

Lomba diikuti diikuti oleh 20 negara, tim Indonesia terdiri dari 9 siswa, termasuk Ryan dari SMAK Rajawali. Persiapan dilakukan mulai dari sekolah dan selanjutnya di Surya Institute ini sudah digembleng dalam teori maupun eksperimen, rasanya pembinaan di sini sudah lebih dari cukup. Juga inisiatif untuk belajar mandiri tidak kalah pentingnya.
Eh, kelupaan, lomba yang menantang itu di persaingannya, dimana juara-juara pada dikumpul, kemudian di antara para juara-juara ditentukan juara yang sebenarnya.
Lomba di kazakhstan itu ada dua sesi, teori dan eksperimen. Teori disajikan 3 set of problems, waktu yg diberikan 4 jam. Eksperimen kebetulan cuma ada 1 macam, waktu yang diberikan 3 jam.

Peran pemerintah.

Tampaknya pemerintah memang kurang memerhatikan prestasi anak muda bangsa sih, tidak ada penyambutan dari dinas pendidikan atau semacamnya, mungkin karena lomba ini bukan program dari pemerintah. Tapi sekolah menyambut saya dengan sangat baik, kepala sekolah,guru-guru,staf dan pegawai, teman-teman memberikan proficiat, dan semangat. Menurut saya sudah cukup diberi sambutan yang demikian.

Rencana selanjutnya….
31 Januari 14:24
Target saya selanjutnya, dapat pertahankan sampai lomba fisika tingkat asia (APhO = Asian Physics Olympiad) nanti 5-13 mei 2013 yang mungkin lomba terakhir saya di tingkat SMA. Pesan saya buat semuanya, tetap semangat, berjuang yang terbaik, dan yang terakhir, jangan lupa untuk tetap bersyukur kepada Tuhan, Dia sudah menyiapkan jalan yang terbaik buat kita semua.
Masa lalu, …..
31 Januari 21:55
Saya SD dan SMP di Mulia Bhakti, tidak ada prestasi yang menonjol sih pak.
Peserta dari indonesia yg ikut 9 orang pak. Dari tim fisika : saya, Andramica Priastyo dari SMA taruna nusantara magelang, Raynard Teja Aristya dari SMAK penabur gading serpong.yang dapat sy perak dan andra perunggu

Mereka yang berprestasi dari Indoenesai
31 Januari 22:05
Untuk tim matematika : Stephen Sanjaya dari SMAK Penabur 1 Jakarta (Emas), Christa Lorenzia (Emas) dari SMA Santa Laurensia, Kevin Christian Wibisono (Emas) dan Priscilla Claudia (penghargaan) dari SMA Ipeka Puri Indah jakarta, , Iriawan (perunggu) dari Tunas Bangsa dan Ryan Vitalis Kartiko (perunggu) untuk Fisika dari SMAK Rajawali Makassar untuk tim Fisika.
Profisiat untuk Ryan.
Catatan dari redaksi: Pada SMAK Rajawali, bakat Fisika Ryan diasah, sehingga menjadi juara,  baik tingkat sekolah hingga tingkat internasional.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar